Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif buka suara setelah India membombardir Sebanyaknya wilayah di Pakistan menggunakan rudal dan jet tempur, Rabu (7/5) waktu setempat.
India berdalih serangan bernama Operasi Sindoor dilancarkan sebagai balasan atas insiden penembakan oleh milisi The Resistance Front (TRF) yang menewaskan 26 turis termasuk asal India di pegunungan Pahalgam, Kashmir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
New Delhi menuduh Pakistan melindungi TRF sehingga melancarkan serangan ke basis-basis milisi tersebut di Kashmir yang menjadi wilayah Pakistan.
Shehbaz Sharif kemudian menyebut bahwa operasi militer yang dilakukan India ke Pakistan dilakukan atas tuduhan yang tidak berdasar.
“Pada 22 Apri, Pahalgam mengalami insiden yang memprihatinkan. Media-media India dan para politisi di sana membuat tuduhan yang salah terhadap Pakistan. Mereka berusaha memperlihatkan bahwa Pakistan berada di balik insiden itu,” tutur Sharif seperti dikutip dari Aljazeera.
“Saya katakan (saat itu) Pakistan tak ada kaitannya dengan insiden itu dan saya Sebelumnya mengatakan bahwa Bila ada masalah, mereka seharusnya ke komisi internasional dan Pakistan Nanti akan bekerja sama sehingga hal ini menjadi jelas,” lanjut Sharif.
Sharif sebelumnya Sudah Menyediakan izin kepada militer Pakistan untuk melakukan serangan balasan ke wilayah India.
“Angkatan Bersenjata Pakistan Sudah diberi wewenang untuk melakukan tindakan yang sesuai terkait ini,” kata Sharif pada Rabu (7/5), seperti dikutip Reuters.
Sharif mengatakan sesuai Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Pakistan berhak untuk merespons hilangnya nyawa warga Pakistan serta merespons pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara.
Pada hari ini (7/5), India meluncurkan Operasi Sindoor ke Pakistan yang melibatkan Sebanyaknya jet tempur dan drone.
Menurut prajurit angkatan udara India Vyomika Singh, pihaknya menargetkan “sembilan kamp teroris” di Pakistan dalam operasi ini.
(bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA