Jakarta, CNN Indonesia —
Bareskrim Polri menyebut bandar Narkotika internasional Fredy Pratama masih terus berupaya menyelundupkan Narkotika ke wilayah Indonesia.
Direktur Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengaku pihaknya mendeteksi perubahan pola penyebaran Narkotika yang dilakukan Fredy.
Ia menyebut perubahan modus tersebut dilakukan Fredy usai mayoritas anak buah dan jaringannya yang ada di Indonesia berhasil ditangkap.
“Pola mereka (jaringan Fredy) Sebelumnya mulai berubah, tapi kita Sebelumnya mengetahui perubahan pola mereka,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (10/7).
Mukti tidak menjelaskan lebih jauh ihwal perubahan pola yang dilakukan Fredy itu. Ia hanya menyebut hal itu berkaitan dengan proses penyelundupan sabu milik Fredy ke Indonesia.
“Kemasan masih sama cuma Trik Ia masuk ke Indonesia itu yang berbeda. Ini Sebelumnya kita kantongi semua. Nanti kita dengan Bea Cukai Berencana melakukan operasi gabungan lagi,” katanya.
Bareskrim Polri Pernah terjadi mengungkap bandar besar narkotika jaringan internasional Fredy Pratama alias Miming alias Cassanova. Bareskrim turut menyita total sebanyak 10,2 ton sabu yang terafiliasi jaringan Fredy Pratama di Indonesia selama periode 2020-2023.
Sesuai ketentuan barang bukti yang ada, sosok Fredy Pratama disebut masuk sebagai salah satu sindikat penyalur narkotika terbesar di Indonesia. Dari hasil analisa Direktorat Tindak Pidana Narkotika didapati bahwa mayoritas Narkotika di Indonesia terafiliasi dengan jaringan Fredy.
Setiap bulannya, sindikat Fredy disebut mampu menyelundupkan Narkotika jenis sabu dan ekstasi masuk ke Indonesia dengan jumlah mulai dari 100 kg sampai 500 kg dengan modus operandi menyamarkan sabu ke dalam kemasan teh.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA