Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian ESDM mengungkap 3 dari 4 badan usaha yang mengelola SPBU swasta Sebelumnya sepakat untuk membeli BBM berbentuk base fuel (bahan bakar dengan kadar oktan murni tanpa campuran aditif) dari PT Pertamina (Persero).
Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia mengatakan hanya satu badan usaha SPBU swasta yang belum setuju untuk membeli bbm Produk Impor tersebut dari Pertamina.
“Sampai hari Rabu (24/9) malam itu dari 4 badan usaha swasta, hanya satu BU swasta yang belum sepakat,” ujar Anggia ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (26/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekarang, SPBU swasta yang beroperasi di Indonesia Merupakan Shell Indonesia, BP AKR, Vivo, ExxonMobil.
Sekalipun, ia enggan mengungkap siapa saja SPBU swasta yang Sebelumnya sepakat dan belum terkait kebijakan ini.
“Coba dicek nanti, barang yang masih kosong berarti Ia yang tidak sepakat. Coba dilihat,” jelasnya.
Anggia menekankan BBM Produk Impor berbentuk base fuel Sebelumnya tiba di Jakarta dan siap disalurkan kepada SPBU swasta untuk menambal kekurangan stok mereka.
“Kuota Produk Impor tambahan untuk SPBU (swasta) itu Sebelumnya tiba di Tanah Air, tepatnya pada 24 September kemarin. Sesuai dengan spesifikasi yang mereka butuhkan, dengan base fuel, kemudian speknya, kualitasnya, minta sesuai yang mereka lakukan selama ini di atas lemigas, bahkan dengan standar internasional,” tegas Anggia.
Sebelumnya, ada empat kesepakatan yang disetujui oleh pemerintah, Pertamina dan badan usaha SPBU swasta pada Jumat (16/9).
Pertama, Bahlil menekankan para SPBU swasta setuju untuk membeli bahan baku BBM (base fuel) dari Pertamina untuk menutup kekosongan stok yang Sebelumnya terjadi dari bulan lalu.
Kedua, pemerintah dan SPBU swasta sepakat untuk melakukan joint surveyor proses pengadaan minyak Produk Impor untuk memastikan kualitas dan spesifikasi minyak masih murni.
Ketiga, harga pembelian ke Pertamina dilakukan secara B2B (business-to-business) dengan mempertimbangkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP).
Keempat, Bahlil memastikan bahan baku BBM yang diimpor masuk ke Indonesia dalam 7 hari. Sehingga, stok SPBU swasta Berniat mulai tersedia dalam waktu dekat.
(ldy/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA