Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung irit bicara soal ‘jatah’ mengelola 20 juta hektare hutan yang Nanti akan dibabat demi mengejar target swasembada pangan dan energi.
“Itu (lahan untuk swasembada energi yang Nanti akan dikelola ESDM) masih dikonsolidasikan,” katanya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).
“Kita (Kementerian ESDM) belum dapat (bagian dari 20 juta ha hutan yang Nanti akan dibabat),” tegas Yuliot.
Yuliot Bahkan belum tahu ESDM Nanti akan mengelola lahan di daerah mana saja. Ia menegaskan pihaknya belum mendapatkan konfirmasi dari Kementerian Kehutanan.
Rencana pembabatan hutan ini memang diungkap Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Ia menyebut lahan seluas itu Nanti akan dimanfaatkan untuk cadangan pangan, energi, dan air.
Bahkan, Raja sampai menyinggung langsung Kementerian ESDM. Ia menekankan ini Merupakan bentuk dukungan bagi program Kementerian Pertanian dan Kementerian ESDM.
“Kami Pernah terjadi mengidentifikasi 20 juta hektare hutan yang bisa dimanfaatkan untuk cadangan pangan, energi, dan air,” kata Raja usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/12).
Menhut memproyeksikan 1,1 juta hektare lahan bakal menghasilkan beras sampai 3,5 juta ton per tahun. Menurutnya, jumlah itu setara total Pembelian Barang dari Luar Negeri beras Indonesia pada 2023.
Terlebih lagi, Raja membeberkan rencana pemerintah menanam pohon aren untuk sumber bioetanol.
“Satu hektare aren mampu menghasilkan 24 ribu kiloliter bioetanol. Manakala kita menanam 1,5 juta hektare aren, kita bisa menghasilkan 24 juta kiloliter bioetanol yang dapat menggantikan Pembelian Barang dari Luar Negeri BBM sebesar 26 juta kiloliter,” tandasnya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA