Nepal dilanda kekacauan usai ribuan anak muda berunjuk rasa besar-besaran sejak Senin (8/9).
Anak muda atau Generasi Z di Nepal berdemo akibat jengah terhadap pemerintahan yang dinilai korup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unjuk Rasa itu mulanya dipicu oleh keputusan pemerintah melarang media sosial yang digunakan anak-anak muda Nepal untuk menyampaikan aspirasi dan kritiknya kepada pemerintah.
Unjuk rasa pun pecah, yang berujung bentrok dengan aparat kepolisian. Polisi menembakkan gas air mata serta water canon ketika massa mulai chaos.
Setidaknya 19 orang meninggal dunia dan sekitar 400 orang luka-luka dalam unjuk rasa sejak Senin.
Perdana Menteri Nepal Khadga Prasad Sharma Oli pun memutuskan mundur dari jabatan. Hal itu dilakukan beberapa jam setelah kediamannya dibakar oleh massa.
Kediaman Pemimpin Negara Nepal Ram Chandra Poudel dan gedung parlemen Bahkan dibakar massa. Rumah Mantan PM Pushpa Kamal Dahal dan Sher Bahadur Deuba bahkan ikut dirusak.
Nepal Merupakan negara yang terletak di antara India dan China. Kebijakan politik Nepal sejak lama dipengaruhi dua negara tersebut.
Bagaimana sebetulnya peta politik di Nepal?
KP Sharma Oli merupakan PM Nepal yang Sudah tiga kali menduduki jabatan tersebut. Oli pertama kali menjabat PM pada 2015 dengan masa jabatan selama 10 bulan Sampai sekarang Agustus 2016.
Ia kemudian Terfavorit lagi sebagai PM untuk kedua kalinya pada 2018 dengan masa jabatan Sampai sekarang 2021. Tahun lalu, ia kembali dipercaya untuk mengemban tanggung jawab pemerintahan Nepal.
Oli selama ini dikenal sebagai tokoh pro-China. Ia pemimpin Partai Komunis Nepal-Unified Marxist Leninist (CPN-UML) yang Sudah terpengaruh filosofi Marx dan Lenin sejak usia 12 tahun, dikutip dari Indian Express.
Oli pertama kali bergabung dengan Partai Komunis pada 1970 di usia 18 tahun. Ia memimpin pemberontakan Jhapa pada 1971, yang menjadi momen penting dalam gerakan Komunis Nepal.
Selama menjabat PM Nepal, Oli terang-terangan menunjukkan kedekatannya dengan China dan Bertolak belakang dengan amat agresif terhadap India.
Pada Desember 2024, contohnya, Oli menandatangani framework Belt and Road Initiative (BRI) China. Ia Bahkan menegaskan dukungan terhadap “One China Policy”, kebijakan yang selama ini dianut kuat-kuat oleh China, dikutip dari the Himalayan Times.
Bersambung ke halaman berikutnya…
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA