Daftar Negara yang Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Gaza

Jakarta, CNN Indonesia

Sebanyaknya negara ramai-ramai menolak usulan Kepala Negara Amerika Serikat Donald Trump yang berencana memindahkan warga Gaza dari Palestina.

Usulan Trump mencakup pemindahan warga Gaza ke Sebanyaknya negara seperti Mesir dan Yordania. Dalam salah satu laporan, Indonesia bahkan masuk menjadi opsi.

Politikus Republik itu memang terkenal pro-Israel, sehingga kebijakan yang dikeluarkan cenderung Mendukung Negeri Zionis dan kepentingan ekonomi AS.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut daftar negara yang menolak usulan Trump untuk merelokasi warga Gaza:

Indonesia

Kementerian Luar Negeri Indonesia menolak dengan tegas pemindahan warga Palestina.

“Indonesia dengan tegas menolak segala upaya untuk secara paksa merelokasi warga Palestina atau mengubah komposisi demografis wilayah pendudukan Palestina,” demikian rilis Kemlu, Rabu (5/2).

Menurut Kemlu, tindakan semacam itu menghambat realisasi kemerdekaan Palestina sebagaimana cita-cita solusi dua negara Sesuai ketentuan perbatasan 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.

Solusi dua negara merupakan kerangka yang disepakati komunitas internasional untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Caranya dengan mendirikan dua negara yang berdampingan, hidup damai, saling menghormati, Sampai sekarang mengakui kedaulatan masing-masing.

Indonesia Bahkan menyerukan komunitas internasional untuk memastikan penghormatan terhadap hukum internasional, khususnya hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri serta hak mendasar untuk kembali ke tanah air mereka.

“Indonesia kembali menegaskan bahwa satu-satunya jalan layak Ke arah perdamaian abadi di kawasan Merupakan dengan menyelesaikan akar Dalang konflik: pendudukan ilegal dan berkepanjangan oleh Israel atas wilayah Palestina,” lanjut Kemlu.

Malaysia

Malaysia Bahkan dengan tegas menolak usulan Trump soal relokasi warga Gaza.

Dalam rilis resmi, Kementerian Luar Negeri Malaysia menentang keras rencana apapun untuk memindahkan secara paksa warga Gaza dari tanah air

“Malaysia dengan tegas menentang setiap usulan yang bisa menyebabkan pemindahan paksa atau pemindahan warga Palestina dari tanah air mereka,” demikian rilis Kemlu Malaysia, dikutip AFP, Rabu (5/2).

Lebih lanjut, Kemlu Malaysia menyatakan tindakan tak manusiawi seperti itu merupakan pembersihan etnis dan merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan berbagai resolusi PBB.

Iran

Iran turut menyampaikan penolakan serupa. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmail Baghei mengatakan gagasan itu sama saja membersihkan warga dari tanah air mereka.

“Ide pembersihan warga Gaza sebagai bagian dari rencana pemusnahan kolonial rakyat Palestina Pernah lama berlangsung dengan menggunakan senjata dan amunisi mematikan Amerika, serta dukungan politik, intelijen, dan finansialnya,”kata Baghaei, dikutip Press TV Iran.

Ia mengatakan kampanye genosida Israel selama 15 bulan gagal mengusir warga Palestina.

Baghaei lalu mengatakan meski ada paksaan politik dan manipulasi demografi, Israel dan sekutu dekatnya AS tak bisa memaksa warga Palestina pergi.

“Ini tanah air mereka dan mereka Pernah membayar harga yang sangat tinggi untuk tetap di sana dan melanjutkan perjuangan heroik mereka demi penentuan nasib sendiri dan kebebasan,” kata Baghaei.

Bersambung ke halaman berikutnya…

China

China Bahkan menentang pemindahan warga Gaza dari Palestina dan pengambil alihan wilayah ini sebagaimana usulan Trump.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan pemerintah meyakini warga Palestina yang berhak memerintah negara itu.

“Itu Merupakan prinsip dasar pemerintah pasca konflik di Gaza,” kata Lin saat konferensi pers pada Rabu, dikutip Anadolu Agency.

“Kami menentang pemindahan paksa warga Gaza,” imbuh Ia.

6 Negara Arab

Enam negara Arab Bahkan menyampaikan penolakan ke AS soal gagasan Trump dalam surat yang dikirim ke Menteri Luar Negeri Marco Rubio pada pekan lalu.

Keenam negara Arab itu menggelar pertemuan di Kairo pada awal Februari untuk merespons perkembangan soal Gaza. Mereka lalu menandatangani surat yang dikirim ke Rubio.

Surat itu ditandatangani Menlu Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Yordania, dan perwakilan dari Otoritas Palestina.

Dalam surat, keenam negara Arab itu mereka menekankan bahwa Timur Tengah Sebelumnya terbebani dengan populasi Pencari Suaka dan orang-orang yang terpaksa mengungsi ke berbagai negara lain di dunia.

Mereka Bahkan menyoroti kondisi ekonomi dan sosial di kawasan ini sangat rentan.

“Kita Harus waspada Supaya bisa tak Mengoptimalkan risiko ketidakstabilan regional dengan pemindahan lebih lanjut, bahkan Bila hanya sementara, karena hal ini bisa Mengoptimalkan risiko radikalisasi dan kerusuhan di seluruh kawasan,” tulis keenam negara itu dalam surat, dikutip Axios.



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version