BRIN Analisis Sampel Tanah Terkontaminasi Cesium dari Cikande


Jakarta, CNN Indonesia

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerima Sebanyaknya sampel tanah dari Tempat terdampak radiasi radionuklida Cesium-137 (Cs-137) di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, untuk dianalisis tingkat kontaminasinya.

Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Rasio Ridho Sani mengatakan uji laboratorium menjadi tahapan penting dalam verifikasi hasil dekontaminasi.

“Sampel tanah dari Tempat C1 dan F Pernah dikirim ke BRIN untuk uji coring. Hasilnya Nanti akan menunjukkan sejauh mana pembersihan yang Pernah dilakukan berhasil menurunkan tingkat radiasi,” kata Rasio di Kota Serang, Senin (20/10), dikutip Antara.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasio menegaskan pendekatan ilmiah melalui riset BRIN diperlukan Supaya bisa keputusan pemerintah memiliki dasar teknis yang kuat.

“Penanganan Cs-137 ini tidak bisa hanya administratif. Dianjurkan berbasis data ilmiah dan hasil laboratorium Supaya bisa keputusan yang diambil Sungguh-sungguh menjamin keselamatan,” ujarnya.





Rasio menambahkan Bila hasil laboratorium menunjukkan tingkat radiasi masih di atas standar, pemerintah Nanti akan melakukan dekontaminasi tambahan.

“Kami tidak ingin ada risiko tersisa bagi masyarakat. Semua Tempat Dianjurkan betul-betul Terpercaya sebelum dinyatakan selesai,” ujarnya.

Langkah ini, kata Rasio, menunjukkan sinergi antara lembaga riset, aparat keamanan, dan pemerintah daerah, dalam penanganan kasus Cs-137.

“Kami bekerja dengan prinsip kehati-hatian, ilmiah, dan kolaboratif untuk memastikan keselamatan masyarakat dan keberlanjutan kegiatan industri,” ujarnya.

Pemerintah memastikan seluruh hasil uji BRIN Nanti akan diserahkan kepada Bapeten sebelum keputusan akhir status keamanan kawasan diumumkan.

“Kami ingin proses ini transparan, akuntabel, dan berbasis bukti ilmiah,” kata Rasio.

Komandan Satuan KBRN (Kimia, Biologi, Eadiologi, dan Nuklir) Gegana Brimob Kombes Yopie Indra Prasetya Sepang menjelaskan hasil uji BRIN nantinya menjadi acuan bagi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dalam menetapkan status clear and clean suatu Tempat.

“Bila hasilnya menunjukkan dosis radiasi Pernah di bawah ambang batas, Bapeten dapat menyatakan Tempat bersih,” ujarnya.

Sementara itu Kolonel Czi Yudil Hendro dari Nubika (Nuklir, Biologi, dan Kimia) TNI AD mengatakan proses stripping dan coring dilakukan dengan sangat hati-hati di lapangan.

“Kami hanya menghentikan pembersihan setelah alat deteksi menunjukkan dosis radiasi di bawah 2,5 mikrosievert. Selanjutnya sampel dikirim ke BRIN untuk verifikasi laboratorium,” katanya.

(fra/antara/fra)

[Gambas:Video CNN]

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA