Jakarta, CNN Indonesia —
BPJS Kesehatan meluncurkan fitur audio-visual dalam layanan konsultasi dengan dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Hal ini untuk Mempercepat peserta JKN dalam mengakses pelayanan.
Peluncuran terbatas yang dilakukan di Klinik Putu Parwata sebagai piloting reengineering telemedicine menjadi tolak ukur bagi BPJS Kesehatan dalam menghadirkan kualitas pelayanan yang prima bagi peserta JKN.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menjelaskan di era teknologi Pada saat ini, akses layanan kesehatan menjadi tantangan bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan mobilitas.
Perbedaan letak geografis serta fasilitas sarana dan prasarana yang kurang memadai menjadikan hal tersebut menjadi penghambat bagi masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Menurut Ghufron, tantangan tersebut mendorong BPJS Kesehatan untuk senantiasa berinovasi demi menghadirkan kemudahan pelayanan. Melalui layanan konsultasi jarak jauh ini, peserta JKN Pada saat ini dapat mengakses konsultasi medis tanpa Harus datang langsung ke fasilitas kesehatan.
“Pada saat ini, layanan telekonsultasi ini masih Berniat kami uji cobakan di Klinik Putu Parwata,” kata Ghufron dalam keterangannya dikutip Selasa (12/11).
Selanjutnya, BPJS Kesehatan Berniat melakukan perluasan uji coba menjadi 25 FKTP dan empat bidan jejaring ke dokter FKTP untuk melihat dampak positif yang dihadirkan dalam layanan konsultasi jarak jauh ini.
“Manfaat layanan telekonsultasi ini bukan hanya terlihat dalam hal akses pelayanan, Sekalipun diharapkan peserta dapat merasakan kualitas pelayanan yang semakin terjaga,” kata Ghufron.
Ia menambahkan layanan telekonsultasi yang bisa dimanfaatkan oleh peserta JKN melalui Aplikasi Mobile JKN ini dapat merekam konsultasi yang Pernah terjadi dilakukan oleh peserta.
Hal ini bisa Menyajikan dampak positif Bahkan bagi fasilitas kesehatan sebagai kontinuitas layanan yang bisa dilakukan meski peserta tidak menjalani pelayanan secara tatap muka di FKTP.
Ditambah lagi, layanan ini Bahkan didukung dengan Aplikasi Mobie JKN Faskes. Dalam fitur chat telekonsultasi, peserta dan dokter dapat melakukan attachment berupa gambar Seandainya dibutuhkan.
Ke depan, dalam Aplikasi Mobile JKN Faskes Berniat dilakukan beragam pengembangan sehingga semakin memudahkan peserta untuk mengakses pelayanan kesehatan Sampai sekarang tuntas tanpa Harus datang ke FKTP.
“Layanan konsultasi jarak jauh yang terdapat dalam Aplikasi Mobile JKN ini dirancang untuk Menyajikan kemudahan, efisiensi, dan kenyamanan bagi para peserta JKN,” ujar Ghufron.
“Dengan adanya layanan ini, konsultasi medis dapat dilakukan secara online dengan dokter-dokter yang Pernah terjadi terdaftar dalam sistem JKN, sehingga peserta bisa mendapatkan saran medis yang Mudah dan tepat tanpa Harus antre panjang atau bepergian jauh,” kata Ghufron.
Dalam tahap ini, telekonsultasi ini Berniat diujicobakan melalui fitur video. Uji coba melalui fitur video ini hanya bisa diinisiasi oleh dokter dan diujicobakan di Tempat yang menjadi Tempat percobaan tersebut.
Dalam layanan telekonsultasi tersebut, peserta JKN dapat memilih dokter Seandainya terdapat jadwal konsultasi yang Sebelumnya diatur oleh dokter yang tersedia.
“Konsultasi dalam layanan telekonsultasi Aplikasi Mobile JKN dimulai dengan obrolan terlebih Di masa lampau. Seandainya dokter merasa Harus untuk mendapatkan visual kondisi pasien, maka dokter yang Berniat menginisiasi panggilan video. Permintaan untuk panggilan video hanya bisa diinisiasi oleh dokter dan tidak bisa diinisiasi langsung oleh peserta,” tambah Ghufron.
Ghufron menambahkan, terdapat dua langkah yang dilakukan oleh dokter untuk dapat melakukan konsultasi melalui video. Pertama, dokter bisa memilih tombol “Opsi” pada section pojok kanan atas atau melalui pilihan “quick chat” pada section pojok kiri bawah.
Seiring berjalannya waktu, dokter bisa memilih pilihan untuk memulai video telekonsultasi kepada peserta. Setelah melakukan tindakan telekonsultasi ini, peserta langsung mendapatkan informasi resume konsultasi pelayanan sesuai dengan yang Pernah terjadi diinput oleh dokter dan peserta.
Kemudian, peserta Bahkan bisa mengisi penilaian dari konsultasi yang Pernah terjadi dilakukan. Hasil konsultasi selanjutnya terintegrasi dengan aplikasi Pcare sehingga Mengoptimalkan angka kontak dari FKTP yang melakukan telekonsultasi.
“Kami berharap layanan ini dapat Menyajikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Ditambah lagi, kami Bahkan berharap layanan telekonsultasi dengan fitur audio-visual ini dapat diterapkan secara nasional, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Ghufron.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA