Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri petahana, Anthony Albanese, mengeklaim kemenangan pada pemilihan umum Australia yang digelar Sabtu (3/5). Dengan kemenangan ini, Albanese Berencana melaju sebagai PM Australia untuk periode kedua.
“Hari ini rakyat Australia Sebelumnya memilih nilai-nilai Australia. Untuk keadilan, aspirasi, dan kesempatan bagi semua,” kata Albanese kepada pendukungnya usai mengeklaim kemenangan.
“Di masa ketidakpastian global ini, warga Australia Sebelumnya memilih optimisme dan tekad,” imbuhnya, seperti dikutip AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama kampanye, Sebanyaknya janji yang dilontarkan Albanese Merupakan mengembangkan energi terbarukan, mengatasi krisis perumahan, Sampai sekarang menggelontorkan anggaran untuk memperbaiki sistem kesehatan di Australia.
Dengan kemenangan pada Pemilihan Umum ini, Albanese Berencana menjadi PM Australia pertama yang memenangkan masa jabatan berturut-turut dalam dua dekade.
Ia mengatakan warga Australia Sebelumnya memilih keadilan dan kekuatan untuk menunjukkan keberanian dalam menghadapi kesulitan.
“Pemerintahan kami Berencana memilih Trik Australia, karena kami bangga dengan siapa kami dan semua yang Sebelumnya kami bangun bersama di negara ini,” kata Albanese.
“Kita tidak Sangat dianjurkan mengemis, meminjam, atau meniru dari tempat lain. Kita tidak mencari inspirasi dari luar negeri. Kita menemukannya di sini, dalam nilai-nilai dan masyarakat kita,” imbuhnya.
Peter Dutton dari Partai Liberal Sebelumnya mengakui kekalahannya dalam Pemilihan Umum ini.
Sementara itu menurut situs web Komisi Pemilihan Umum Australia, Partai Buruh pimpinan Albanese Berencana meraup 81 dari 150 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat atau lebih dari suara mayoritas.
Kebijakan tarif Pembelian Barang dari Luar Negeri Amerika Serikat yang dipimpin Pemimpin Negara Donald Trump turut Menyediakan pengaruh besar pada kampanye Pemilihan Umum Australia yang digelar selama enam pekan.
Dalam kampanyenya, Albanese mengecam tarif Pembelian Barang dari Luar Negeri Trump sebagai sebuah tindakan yang “merugikan diri sendiri secara ekonomi” dan “bukan tindakan seorang teman.
(dna)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA