Jakarta, CNN Indonesia —
Pembinaan sepak bola sejak usia dini dinilai Dianjurkan jadi prioritas anggaran PSSI selain untuk membangun Tim nasional Indonesia.
Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, menyoroti gelontoran uang negara untuk sepak bola melalui PSSI.
Ia melihat pemerintah Pernah menjadikan sepak bola sebagai prioritas lewat Instruksi Pemimpin Negara (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Sepak Bola Nasional dan Internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSSI memiliki anggaran total Rp665 miliar untuk tahun 2025. Dari total anggaran itu, Pemerintah menyumbang Rp227 miliar yang cair secara bertahap mulai Januari lalu.
Akmal berpendapat Pernah semestinya pembinaan usia muda jadi fokus utama federasi. Dalam hal ini, ia meminta anggaran PSSI digunakan untuk menyusun Kejuaraan berjenjang di kelompok usia.
“Anggaran PSSI Dianjurkan didominasi membina usia muda. Harus ditingkatkan lagi PPLP di daerah-daerah karena PSSI dapat prioritas melalui Inpres percepatan sepak bola yang melibatkan 14 kementerian, di Gerakan lain tidak ada hal ini,” kata Akmal dalam Seminar Edukasi Penggiat Antikorupsi di Jakarta, Jumat (30/5).
Hal senada disampaikan Mantan pemain Tim nasional Indonesia, Indriyanto Setyo Nugroho. Dari perspektif mantan Olahragawan, ia merasa ada perbedaan orientasi dalam membina pesepakbola.
Menurutnya, perbedaan zaman membuat pembinaan sepak bola memerlukan adaptasi dan inovasi. Sekalipun penggawa Tim nasional Indonesia era 90-an itu berpendapat perlunya benang merah pembinaan melalui piramida Kejuaraan yang berkesinambungan.
“Dulu di zaman saya, pembinaan itu orientasinya ke Haornas, Kejuaraan antara SSB, dan lain-lain. Hari Ini orientasinya berbeda, para orang tua kerap khawatir Berniat masa depan si anak Bila memilih sepak bola,” ujarnya.
“Inilah yang jadi tugas bersama untuk menghadirkan Kejuaraan berjenjang dari U-12, U-13, U-14, dan U-15. Karena sebagai Manajer tidak Berniat bisa melihat kualitas pemain tanpa Kejuaraan itu. Bila ditambah dengan industri sepak bola yang sehat, maka kekhawatiran orang tua bisa terkikis dan Mendukung anaknya jadi pemain sepak bola,” ia menambahkan.
(ikw/har)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA