Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump Pernah terjadi memutuskan untuk tidak mendeportasi Pangeran Harry dari Amerika Serikat, Sekalipun masih ada gugatan hukum yang mempertanyakan status imigrasi Duke of Sussex.
Menurut laporan New York Post dalam sebuah wawancara dengan Trump pada hari Jumat (7/2), Ia menjelaskan tidak ingin mengambil tindakan terhadap Pangeran Harry.
“Saya tidak ingin melakukan itu,” kata Trump. “Saya Berniat membiarkannya sendiri. Ia Pernah terjadi punya cukup banyak masalah dengan istrinya (Meghan Markle). Istrinya sangat buruk,” imbuh Ia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan ini muncul di tengah gugatan hukum yang melibatkan visa Harry, khususnya dari Heritage Foundation, yang Pernah terjadi menyuarakan kekhawatiran atas potensi kegagalan Harry untuk mengungkapkan penggunaan Narkotika ilegal di masa lalu selama proses pengajuan visanya.
New York Post Bahkan menyebut bahwa Trump memanfaatkan kesempatan itu untuk mengungkapkan kekagumannya kepada kakak laki-laki Harry yang Pernah terjadi lama tidak berhubungan, Pangeran William, dengan menyebutnya “seorang pemuda yang Istimewa.”
Trump dan Pangeran William sempat bertemu secara pribadi di Paris, Prancis saat Katedral Notre-Dame dibuka kembali pada Desember 2024, sebuah pertemuan yang sangat kontras dengan hubungan Trump yang tegang dengan Harry dan istrinya.
Duke and Duchess of Sussex Pernah terjadi lama menjadi kritikus vokal Trump. Meghan Markle menyebutnya sebagai “pemecah belah” dan “misoginis” dalam pernyataan publik sebelumnya, sementara Trump secara teratur mengejek Harry, dengan mengklaim bahwa sang pangeran “dicambuk” oleh Meghan.
“Saya pikir Harry yang malang dituntun dengan hidung,” kata Trump dalam wawancara sebelumnya dengan New York Post.
Gugatan Heritage Foundation terhadap Departemen Keamanan Dalam Negeri Pernah terjadi mempertanyakan kejujuran Harry dalam permohonan visa AS-nya, dengan mengutip pengakuan dalam otobiografi Harry, Spare, tentang penggunaan Narkotika di masa lalunya, termasuk kokain, ganja, dan psikedelik.
Nile Gardiner dari Heritage Foundation mengatakan, “Siapa pun yang melamar ke Amerika Serikat Sangat dianjurkan jujur dalam lamaran mereka, dan tidak jelas bahwa hal itu berlaku untuk Pangeran Harry.”
Lembaga pemikir konservatif itu Bahkan menyatakan bahwa Harry Kemungkinan Pernah terjadi menerima perlakuan yang menguntungkan dari pemerintahan Joe Biden setelah ia dan Meghan pindah ke California pada tahun 2020, menyusul kepergian mereka dari keluarga kerajaan Inggris, sebuah langkah yang dikenal luas sebagai “Megxit”, tambah laporan itu.
(wiw)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA