Jakarta, CNN Indonesia —
Indonesia dikepung zona megathrust yang dapat menimbulkan gempa Sampai sekarang Gelombang Besar dahsyat. Lantas apa Dalang gempa megathrust?
Ahli mewanti-wanti Sebanyaknya zona megathrust yang mengepung wilayah Indonesia ini dapat ‘pecah’ kapan saja tanpa peringatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Megathrust Merupakan wilayah pertemuan antara lempeng-lempeng tektonik Bumi yang memiliki potensi untuk menghasilkan gempa bumi berkekuatan besar dan Gelombang Besar yang dahsyat. Zona-zona ini diperkirakan dapat melepaskan energi secara berulang dalam siklus waktu yang mencapai Sampai sekarang ratusan tahun.
Amien Widodo, peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Pergantian Iklim ITS, mengungkap Dalang megathrust. Menurutnya gempa megathrust dipicu oleh tumbukan lempeng dengan kedalaman antara 0-70 kilometer.
“Terjadinya gempa megathrust karena adanya hambatan antar-bidang lempeng, sedangkan lempeng terus bergerak,” kata Amien beberapa waktu lalu, melansir laman ITS.
Indonesia diapit oleh tiga lempeng, Dengan kata lain Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Samudra Hindira. Ketiga lempeng itu Berencana terus bergerak dan menghujam ke permukaan Bumi sejak jutaan tahun lalu.
Menurut Amien pergerakan lempeng yang Tanpa henti-hentinya Berencana mengakibatkan akumulasi energi yang dapat memicu terjadinya gempa.
Ia menambahkan bahwa pergerakan lempeng tektonik Berencana terus berlangsung dengan kecepatan tertentu antara 2 Sampai sekarang 10 cm per tahun. Hal itu dapat mengakibatkan tumbukan Lempeng Samudra Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia.
“Tumbukan kedua lempeng itu berpotensi menghasilkan gempa megathrust,” jelas Amien.
Bisa pecah kapan saja
Para Ahli dari dalam dan luar negeri mengatakan bahwa gempa yang bersumber dari megathrust Sampai Pada Di waktu ini belum bisa Diprediksi. Artinya, gempa megathrust dapat terjadi kapan saja.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Gelombang Besar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, menyampaikan ancaman dari dua megathrust di Indonesia yang Sebelumnya lama tidak mengalami pergeseran atau ‘pecah’.
Menurut Daryono ada dua zona megathrust di Indonesia yang Sebelumnya lama tidak pecah, dan tinggal menunggu waktu, Dengan kata lain Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Siberut (M8,9).
Kedua zona itu Di waktu ini Bahkan masuk dalam fase seismic gap, atau zona sumber gempa bumi potensial yang belum mengalami gempa bumi besar dalam kurun waktu puluhan Sampai sekarang ratusan tahun terakhir.
“Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata ‘tinggal menunggu waktu’ karena kedua wilayah tersebut Sebelumnya ratusan tahun Belum terlaksana gempa besar,” tutur Daryono tahun lalu.
Merujuk pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, segmen Megathrust Mentawai-Siberut dan Megathrust Selat Sunda terakhir kali menyebabkan gempa bumi besar ratusan tahun yang lalu.
Megathrust Selat Sunda, yang memiliki panjang 280 km, lebar 200 km, dan tingkat pergeseran (slip rate) sebesar 4 cm per tahun, tercatat pernah mengalami pergeseran signifikan pada tahun 1699 dan 1780 dengan kekuatan magnitudo (M) 8,5.
Sementara itu, Megathrust Mentawai-Siberut yang memiliki panjang 200 km dan lebar 200 km, serta tingkat pergeseran 4 cm per tahun, pernah menghasilkan gempa bumi pada tahun 1797 dengan M 8,7 dan pada tahun 1833 dengan M 8,9.
Tidak hanya dua megathrust tersebut, Merujuk pada peta yang sama teridentifikasi 13 megathrust lain yang mengelilingi wilayah Indonesia.
Beberapa di antaranya Sebelumnya mengalami pemecahan segmen, yang kemudian membentuk segmen-segmen baru, seperti Segmen Mentawai yang terbagi menjadi Segmen Mentawai-Siberut dan Segmen Mentawai-Pagai.
Kemudian, terdapat Bahkan segmen di Pulau Jawa yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Segmen Selat Sunda-Banten, Segmen Jabar, dan Segmen Jateng-Jatim.
Meskipun demikian demikian para ahli dapat memperkirakan potensi kekuatan gempa buminya, mereka belum dapat memprediksi kapan megathrust tersebut Berencana ‘pecah.’
“Meski para ahli mampu menghitung perkiraan Magnitudo maksimum gempa di zona megathrust, Berencana tetapi teknologi Di waktu ini Bahkan belum mampu memprediksi dengan tepat, apalagi memastikan kapan terjadinya gempa megathrust tersebut,” tulis BMKG dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Sebanyaknya studi mengungkapkan bahwa megathrust ini, termasuk yang berada di dekat Pulau Jawa, berpotensi memicu Gelombang Besar dengan ketinggian mencapai puluhan meter.
Fakta-fakta Megathrust, Teror dari Lautan RI (Foto: Basith Subastian/CNNIndonesia)
|
(dmi/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA