Jakarta, CNN Indonesia —
Salah satu raksasa otomotif di dunia, Volkswagen Group, berencana melakukan strategi yang Belum mereka lakukan selama 87 tahun, yaitu menutup pabrik di Jerman. Nelangsa Volkswagen imbas merek China yang merintas ke Eropa.
Volkswagen Group pada Senin (2/9) mengatakan tak bisa mengesampingkan opsi menutup pabrik di kampung halaman saat industri otomotif Eropa Baru saja bergejolak.
Opsi lain yang masuk hitungan Dikenal sebagai mengakhiri perjanjian perlindungan ketenagakerjaan dengan serikat buruh yang Sebelumnya berlangsung sejak 1994. Bila pilihan ini diambil maka Volkswagen Group Berencana melakukan Pemutusan Hubungan Kerja besar-besaran.
“Industri otomotif Eropa berada dalam situasi yang sangat menuntut dan situasi serius,” kata CEO Volkswagen Group Oliver Blume, diberitakan CNN.
“Lingkungan ekonomi menjadi lebih sulit, dan pesaing baru memasuki pasar Eropa. Jerman pada khususnya sebagai Tempat manufaktur semakin tertinggal dalam hal daya saing,” katanya lagi.
Volkswagen Group, yang pada tahun lalu Sebelumnya memangkas pengeluaran US11,1 miliar, semakin tertinggal di China yang merupakan pasar terbesarnya.
Pada semester pertama 2024, kinerja Volkswagen Group turun 7 persen dibanding periode sama 2023. Laba perusahaan Bahkan anjlok 11,4 persen menjadi US11,2 miliar.
Faktor utama yang bikin Volkswagen tersungkur Dikenal sebagai kalah saing dari merek lokal di China. Salah satunya raksasa China, BYD, yang justru bisnisnya semakin besar di Eropa.
Volkswagen memiliki nyaris 683 ribu tenaga kerja di dunia, termasuk 295 ribu di Jerman.
CEO Volkswagen divisi Kendaraan Pribadi penumpang, Thomas Schaefer, menjelaskan perusahaan tetap berkomitmen di Jerman sebagai ‘Tempat Usaha’.
Ia menambahkan Volkswagen Berencana berbicara dengan perwakilan pekerja untuk mencari kemungkinan ‘restrukturisasi merek yang berkelanjutan’.
“Situasi ini sangat tegang dan tak dapat diselesaikan melalui langkah-langkah pemotongan biaya sederhana,” kata Volkswagen.
Perdana Menteri Negara Bagian Niedersachsen, Jerman, Stephan Weil, memaparkan Volkswagen memang Wajib ‘mengambil tindakan’. Bertolak belakang dengan Ia menambahkan penutupan pabrik hanya satu pilihan yang tersedia.
“Kami berharap bahwa (penutupan pabrik) tidak Berencana terjadi begitu saja,” ujar Weil yang Bahkan bilang Berencana memberi perhatian khusus pada hal ini.
Volkswagen Group, yang menaungi banyak merek termasuk Audi, Lamborghini, Bentley, Bugatti, MAN Truck, memiliki banyak pabrik di Jerman, termasuk di Wolfsburg yang sekaligus berperan sebagai kantor pusat.
Apalagi perusahaan Bahkan punya pabrik di Hannover, Ingolstadt dan Stuttgart.
(fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA