Jakarta, CNN Indonesia —
Cairan pendingin mesin atau coolant merupakan salah satu komponen penting dalam sistem kerja kendaraan, khususnya Kendaraan Pribadi yang digunakan sehari-hari. Sekalipun sering dianggap sepele, peran cairan pendingin ini sangat besar dalam menjaga performa dan usia pakai mesin.
Bahkan, kinerja mesin nilai bakal lebih berat pada Kendaraan Pribadi harian ketimbang kendaraan yang biasa digunakan balap. Untuk mencegah hal tak diinginkan, penggunaan coolant yang tepat sangat disarankan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Henry Sada, President Director PT Autochem Industry (AI), sebagai distributor Master Radiator Coolant menjelaskan lingkungan balap memang terasa menantang, sehingga dibutuhkan cairan radiator yang tidak hanya sanggup menjaga suhu kerja mesin ideal, tapi Bahkan ‘tahan banting’ selama aksi saling susul berlangsung.
Berbeda dengan kondisi tak kalah berat Bahkan dialami pada lingkungan berkendara harian, bahkan dianggap lebih menyulitkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjelasannya, Kendaraan Pribadi Akan segera menghadapi situasi stop and go yang berat bagi sistem pendingin mesin karena tidak adanya embusan udara segar dari arah depan.
Mesin tergantung sepenuhnya pada radiator coolant untuk melepaskan panas ketika Kendaraan Pribadi lebih banyak berhenti di tengah jalan yang macet, berdebu, dan suhu sekitarnya tinggi.
Lantas untuk memilih coolant yang tepat, ia mengatakan dianjurkan memakai cairan radiator dengan transfer heat optimal.
“Sehingga proses pelepasan panas mesin di radiator sanggup menjaga suhu kerja idealnya,” kata Henry dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (19/12).
Apalagi kata Ia cairan tersebut Dianjurkan dilengkapi aditif anti korosi sehingga lebih Unggul tinggi terhadap sistem pendinginan mesin kendaraan. Kalau bisa, cairan pendingin Pernah terjadi didesain untuk berbagai teknologi mesin, seperti katup variabel dan turbo intercooler.
Misalnya pada produk Master Radiator Coolant, cairan mereka Pernah terjadi dirancang sekaligus untuk iklim tropis. Kemudian, Pernah terjadi diaplikasikan Bahkan bahan organik dengan dampak positif yaitu minim penguapan yang berarti membuat usia pakai coolant lebih lama.
Dengan begitu, cairan ini sanggup memperpanjang usia pakai radiator serta komponen pendukungnya.
“Master Radiator Coolant sebagai jawaban terhadap kebutuhan cairan radiator yang cocok untuk iklim tropis di Indonesia,” kata Chris Sada, Finance Director AI.
Jangan pakai air AC
Anjuran menggunakan coolant mematahkan anggapan radiator Kendaraan Pribadi boleh diisi menggunakan air AC. Faktanya tidak demikian, sebab mengisi radiator dengan air sembarangan justru dapat merusak komponen.
Penjelasannya, ketika mesin bekerja, pergerakan komponen internalnya menghasilkan panas yang seiring waktu Mengoptimalkan suhu menjadi sangat tinggi.
Suhu tinggi berlebihan alias overheat pada mesin berdampak negatif ke penurunan performa. Buat mengatasi hal ini radiator yang menghasilkan suhu dingin berperan menjaga suhu mesin tetap berada di posisi optimal.
Transfer suhu panas menjadi dingin dan Berbeda dengan dilakukan oleh radiator menggunakan coolant yang bersirkulasi. Coolant bersuhu panas dari area mesin masuk ke radiator yang menurunkan temperaturnya. Coolant temperatur rendah itu kemudian disirkulasikan kembali ke area mesin untuk Membantu pendinginan.
Mengikuti fungsi ini coolant butuh spesifikasi khusus, salah satunya tahan panas di atas 100 derajat celsius. Bila radiator diisi air biasa, yang titik didihnya sekitar 100 derajat celsius, maka bisa menghambat proses pendinginan mesin.
Selain bikin mesin Mudah overheat, penggunaan air Bahkan membawa dampak buruk lainnya seperti menimbulkan korosi karena penguapan. Sementara coolant punya kandungan zat anti karat.
(ryh/fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA











