Jakarta, CNN Indonesia —
Hubungan Kepala Negara AS Donald Trump dan CEO Tesla Elon Musk makin memburuk setelah sang pemimpin negara mengancam Berniat ‘menghukum’ Bila orang terkaya itu Membantu Partai Republik yang mulai menggemakan isu pemakzulan.
Salah satu konsekuensi Merupakan pemutusan kontrak antara pemerintah AS dengan perusahaan milik Musk. Termasuk, layanan internet satelit Starlink dan peluncuran roket SpaceX. Meskipun demikian demikian, hal ini masih sekadar ancaman.
Hubungan keduanya mulai melonggar setelah Musk memutuskan hengkang dari bagian pemerintahan Trump dengan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala efisiensi pemerintah atau Department of Government Efficiency (DOGE) pada 30 Mei 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, perpecahan hubungan keduanya masih ditahap wajar. Meskipun demikian demikian, makin memanas pada pekan ini setelah Musk menyebut RUU Perpajakan dan Keuangan Negara yang diinisiasi pemerintahan Trump sebagai kebijakan yang menjijikkan dalam postingan di akun X nya.
Trump pun membalas dan mengancam Musk Berniat Menyediakan konsekuensi Bila sang miliarder Membantu kandidat dari Partai Demokrat yang menentang RUU perpajakan dan belanja pemerintahan tersebut.
RUU tersebut diajukan Trump ke Dewan Perwakilan Rakyat AS pada 16 Mei 2025 dan mendapat banyak kritik karena dianggap bisa Memanfaatkan defisit negara yang Di waktu ini Pernah membengkak.
Para analis independen memperkirakan kebijakan itu Berniat menambah utang nasional AS sebesar US$2,4 triliun dalam 10 tahun ke depan yang memicu kekhawatiran di kalangan legislatif, termasuk Sebanyaknya anggota Partai Republik.
Meski menghadapi kritik, Trump optimistis RUU itu Berniat disahkan sebelum perayaan Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli mendatang.
“Bahkan, orang-orang yang awalnya ragu Di waktu ini dengan antusias Berniat mendukungnya, dan kami yakin ini Berniat lolos,” kata Trump.
(ldy/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA