Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Staf MER-C di Rumah Sakit Indonesia di Gaza mengungkap horor kebrutalan pasukan Israel yang mengepung dan menyerang rumah sakit tersebut sejak Minggu (18/5).
Sementara itu Perdana Menteri India Narendra Modi mengungkap alasan pemerintahnya yang ingin memberlakukan kembali sistem pembagian kasta dalam sensus penduduk nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ulasannya dalam Kilas Internasional hari ini, Selasa (20/5).
Salah satu staf lokal MER-C di RS Indonesia mengungkapkan horor kebiadaban pasukan Israel mengepung dan menyerang rumah sakit tersebut di Jalur Gaza.
Melalui rilis MER-C, staf tersebut membeberkan Israel mengepung RS Indonesia menggunakan quadcopter.
Israel Bahkan melarang aktivitas apapun di RS Indonesia dan tak segan-segan menembak Bila ada pergerakan sedikit pun dari orang-orang di rumah sakit itu.
“Kondisi rumah sakit memprihatinkan, dengan kaca-kaca jendela dan plafon yang berjatuhan ke lantai,” demikian keterangan MER-C Indonesia.
“Getaran kuat dari bom yang dijatuhkan di area sekitar rumah sakit dirasakan sangat dahsyat oleh warga, bahkan seperti gempa bumi,” lanjut keterangan itu.
Dua pejabat Hamas menyampaikan pernyataan bertentangan mengenai kesepakatan gencatan senjata untuk pembebasan Sebanyaknya sandera.
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada CNN pada Minggu (18/5) bahwa pihaknya bersedia untuk membebaskan beberapa sandera dalam gencatan senjata sementara di Jalur Gaza, Palestina. Gencatan senjata itu, kata Ia, Akan segera berlangsung selama dua bulan.
Berbeda dengan demikian, beberapa jam kemudian, pejabat senior Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri, mengatakan hal yang berbeda bahwa tak ada kesepakatan semacam itu.
“Rumor mengenai setujunya Hamas untuk membebaskan sembilan tahanan Israel sebagai imbalan atas gencatan senjata dua bulan tidak lah benar,” ucap Zuhri.
Pernyataan ini dilontarkan saat Israel dan Hamas menggelar pembicaraan damai di Doha, Qatar, sejak Sabtu (17/5). Pembicaraan itu dihelat dengan diiringi operasi intens Negeri Zionis, baik di darat maupun udara Gaza.
Perdana Menteri India Narendra Modi berencana memberlakukan kembali sistem pembagian kasta dalam data sensus penduduk nasional negara itu.
Wacana itu pun bakal mengembalikan kasta di data sensus setelah sempat dihapus 94 tahun.
Pemerintah Modi kemudian mengungkapkan alasan Akan segera kembali memasukkan data mengenai kasta pada sensus penduduk yang segera digelar dalam waktu dekat.
“Memastikan tatanan sosial kita tidak berada di bawah tekanan politik,” kata Pemerintah India soal alasan pencantuman kasta di sensus melalui keterangan pers.
Pemerintah India sendiri belum menyampaikan secara detail mengenai teknis pendataan yang Akan segera dilakukan dengan memasukkan kasta. Wacana pemerintah Modi itu pun menuai kritikan Sebanyaknya pihak di India.
(tim/dna)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA