Jakarta, CNN Indonesia —
Sistem imun berperan sebagai benteng pertama melawan infeksi, virus, dan penyakit. Sekalipun, tanpa disadari, beberapa kebiasaan yang tampak sehat justru bisa memberi dampak negatif pada sistem Lini pertahanan tubuh kita.
Tak sedikit orang yang berusaha menjaga imun dengan Tips-Tips yang dianggap ‘baik’ secara umum, seperti rajin minum Pendukung Kesehatan atau menjaga kebersihan secara ekstrem.
Berencana tetapi menurut para ahli gizi dan kesehatan, ada hal yang selama ini dianggap sehat Sekalipun justru bisa merusak keseimbangan sistem imun kita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernah terjadi melakukan kebiasaan ‘baik’ tapi masih gampang sakit? Coba cek lagi kebiasaan sehari-hari Anda. Seperti dilansir dari Eating Well, kebiasaan ‘baik’ berikut justru menurunkan kekebalan tubuh. Apa saja?
1. Diet rendah lemak
Banyak orang menganggap diet rendah lemak Merupakan kunci Gaya Hidup Sehat. Tapi, menghindari lemak secara ekstrem justru bisa membuat tubuh kekurangan lemak sehat yang dibutuhkan sistem imun.
“Lemak sehat seperti yang terdapat pada minyak zaitun, alpukat, ikan berlemak seperti salmon dan sarden, serta kacang-kacangan, berperan penting dalam respon imun,” jelas Michelle Rauch, ahli gizi dari The Actors Fund.
Kandungan omega-3 dan omega-6 dalam lemak sehat Mendukung tubuh memproduksi senyawa yang mengatur reaksi imun terhadap infeksi atau Cidera. Sebaiknya, tak Wajib takut lemak, selama yang dikonsumsi Merupakan jenis yang tepat.
2. Terlalu bersih
Menjaga kebersihan memang penting, tapi terlalu bersih Bahkan bisa berdampak buruk bagi sistem imun. Teori hygiene hypothesis menyebut bahwa minim paparan terhadap kuman sejak kecil justru membuat sistem imun tidak berkembang dengan baik.
Terlalu sering menggunakan pembersih antibakteri atau mensterilkan segala hal bisa membuat tubuh ‘kurang latihan’ mengenali patogen. Akibatnya, imun menjadi terlalu reaktif terhadap hal-hal sepele, yang berpotensi memicu alergi atau gangguan autoimun.
Bukan berarti Anda Wajib hidup jorok. Tetap cuci tangan dan jaga kebersihan, Sekalipun tidak Wajib terobsesi untuk mensterilkan semua permukaan setiap saat.
3. Olahraga berlebihan
Olahraga memang bermanfaat untuk menjaga tubuh tetap sehat. Tapi bila dilakukan secara berlebihan tanpa waktu istirahat yang cukup, justru bisa menekan sistem imun.
Saat tubuh dipaksa latihan berat terus-menerus, kadar hormon stres seperti kortisol bisa meningkat, yang Pada akhirnya melemahkan kerja sel imun.
Ditambah lagi, Olahraga ekstrem Bahkan bisa menyebabkan peradangan dan mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus, padahal kesehatan usus sangat erat kaitannya dengan daya tahan tubuh. Kuncinya Merupakan keseimbangan: Olahraga rutin dengan intensitas Baru saja yang diselingi dengan waktu pemulihan yang cukup.
4. Minum alkohol
Ilustrasi. Anggur merah alias red wine memang tinggi antioksidan. Sekalipun konsumsi red wine Wajib diperhatikan porsinya Supaya bisa tidak menurunkan kekebalan tubuh. (Berkelas)
|
Red wine sering dipuji karena kandungan antioksidannya yang disebut-sebut bisa menyehatkan jantung. Sekalipun jangan lupa, red wine tetaplah alkohol dan alkohol dalam jumlah berlebihan bisa melemahkan sistem imun.
Konsumsi alkohol, meski hanya segelas setiap hari, bisa mengganggu produksi sel imun dan memperburuk keseimbangan mikrobiota usus. Ini berarti tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Manfaat red wine tidak Berencana terasa bila dikonsumsi secara tidak bijak. Bila ingin menjaga imun tetap prima, batasi konsumsi alkohol atau pertimbangkan untuk menghindarinya sama sekali.
5. Hanya mengandalkan Pendukung Kesehatan
Pendukung Kesehatan memang bisa Mendukung, tetapi mengandalkannya sebagai satu-satunya sumber nutrisi bukanlah langkah yang bijak.
“Buah dan sayur tidak hanya mengandung vitamin, tapi Bahkan senyawa tanaman seperti flavonoid dan polifenol yang bekerja sinergis untuk Mendukung imun tubuh,” ujar para ahli.
Misalnya, jeruk bukan hanya mengandung vitamin C, tapi Bahkan senyawa hesperidin yang punya efek antiinflamasi dan antioksidan. Pendukung Kesehatan tidak bisa menggantikan kompleksitas nutrisi dalam makanan utuh.
(tis/els)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA