Jakarta, CNN Indonesia —
Peretas (hacker) asal China disebut sasar data telepon atau hp mantan Pemimpin Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan kandidat wakil Pemimpin Negara JD Vance. Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan hal tersebut bagian dari upaya memata-matai.
Mengutip CNN, Sabtu (26/10), hacker tersebut Bahkan menargetkan orang-orang yang terlibat dalam kampanye Harris-Walz. Bahkan tak terkecuali pejabat senior di pemerintahan Joe Bidan.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara kampanye Trump, Steven Cheung, menyerang kampanye Harris karena diduga membuat China semakin berani.
Meskipun demikian, Sampai Di waktu ini belum jelas data apa yang kemungkinan bisa diretas. Meskipun demikian, data komunikasi telepon pejabat senior AS Di waktu ini dan sebelumnya memang sangat diincar oleh mata-mata asing.
“Pemerintah AS Dalam proses menyelidiki akses tidak sah ke infrastruktur telekomunikasi komersial oleh para pelaku yang berafiliasi dengan Republik Rakyat Tiongkok,” kata FBI dan Badan Keamanan Infrastruktur dan Keamanan Siber AS (CISA) dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
Setelah mengidentifikasi peretasan yang menargetkan perusahaan telekomunikasi, FBI dan CISA segera memberitahu perusahaan yang terkena dampak, Menyediakan bantuan teknis, dan dengan Mudah membagikan informasi untuk Mendukung kandidat korban lainnya.
FBI dalam pernyataan tersebut Bahkan menekankan Sampai Di waktu ini penyelidikan masih berlangsung.
Data telepon Trump dan Vance menjadi target hacker pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.
Ditambah lagi dengan, penyedia layanan internet dan pita lebar utama AS, AT&T, Verizon, dan Lumen Bahkan termasuk di antara target peretas, demikian dilaporkan CNN.
(ldy/sfr)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA