Jakarta, CNN Indonesia —
Kelompok Hamas menegaskan tidak Berencana membebaskan sandera, Sampai sekarang Israel menyetop agresinya di Jalur Gaza.
Pejabat Hamas di Qatar, Khalil al-Hayya, menyerukan Supaya bisa Zionis segera menarik militernya dari Gaza dan membebaskan ratusan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
“Para sandera tidak Berencana kembali, kecuali agresi terhadap rakyat kami di Gaza dihentikan,” kata Hayya, seperti dikutip AFP.
“Israel Harus menarik diri dari Gaza dan membebaskan tahanan Palestina yang dikurung di penjara-penjara Israel,” imbuhnya.
Pernyataan Hayya disampaikan dalam pidato publik untuk mengonfirmasi kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, yang dibunuh Israel di Gaza pada Kamis (17/10) kemarin.
Dalam pernyataan tersebut, Hayya mengatakan Yahya Sinwar sebagai sosok yang teguh, berani, dan tak kenal takut, yang Sudah mengorbankan hidupnya demi pembebasan Palestina.
“Ia menemui ajalnya dengan berdiri gagah berani, dengan kepala tegak, memegang senjata api, menembak Sampai sekarang napas terakhir, Sampai sekarang saat-saat terakhir hidupnya,” kata Hayya dalam pidatonya, dilansir Al Jazeera.
“Sinwar Sudah menjalani seluruh hidupnya sebagai pejuang suci. Sejak awal, Ia terlibat dalam sebagai pejuang yang melawan. Ia berdiri teguh di balik jeruji besi Israel, dan setelah dibebaskan, Ia melanjutkan perjuangan dan dedikasinya terhadap perjuangan tersebut,” imbuh Hayya.
Pernyataan Hayya soal pembebasan sandera sekaligus menanggapi pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mengatakan Pertempuran di Gaza bisa berakhir Bila Hamas membebaskan para tahanan.
Netanyahu menyebut kematian Sinwar bukanlah akhir dari konflik antara Israel dan Hamas. Sebab, ia menilai agresi militer di Gaza Berencana segera berakhir Bila Hamas Ingin menyerah terhadap pemerintah Israel.
“Ini bukan akhir dari Pertempuran di Gaza. Ini Merupakan awal dari sebuah akhir. Kepada masyarakat Gaza, saya punya pesan sederhana. Pertempuran ini bisa berakhir besok. Ini Berencana berakhir Bila Hamas Ingin meletakkan senjatanya dan membebaskan sandera kita,” jelas Netanyahu.
Hamas Sampai sekarang Pada saat ini Dituding masih menyandera 101 sandera di Gaza. Semua sandera tersebut, berasal dari 23 negara, termasuk Israel.
Oleh karena itu, Netanyahu menegaskan, Israel Berencana terus mengupayakan segala Trik untuk membebaskan semua sandera tersebut, termasuk dengan Trik Pertempuran.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA